BerandaInformasiWaspada Kolesterol Mata yang Mengincar Lansia, Xanthelasma

Waspada Kolesterol Mata yang Mengincar Lansia, Xanthelasma

Tahukah Anda? Kadar kolesterol tinggi dapat turut menyebabkan gangguan pada kesehatan mata loh. Ini karena terjadi penumpukan lemak pada pembuluh darah yang menuju ke mata. Kondisi ini biasanya sering terjadi pada lansia.

Tanda kolesterol tinggi dapat diidentifikasi melalui mata, salah satunya ketika terdapat Xanthelasma pada kelopak mata. Istilah ini mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, hingga menimbulkan pertanyaan, “apakah kondisi ini berbahaya?”

Yuk, simak penjelasan di bawah ini agar lebih tau mengenai apa itu Xanthelasma, lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara pengobatannya!

Apa Itu Xanthelasma?

ilustrasi-xanthelasma

Xanthelasma adalah akumulasi lemak berwarna kuning di atas kelopak mata, biasanya terletak di sudut mata dekat dengan hidung. Mereka biasanya terlihat seperti gumpalan kekuningan yang cukup mencolok.

Kondisi ini sebenarnya tidak membahayakan atau mengganggu fungsi mata, serta tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal pada mata. Mirip dengan mata panda, penyakit ini hanya mempengaruhi estetika kelopak mata yang tentunya bisa mengganggu penampilan.

Xanthelasma biasanya terjadi pada orang dewasa berusia sekitar 30-50 tahun, di mana wanita berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini dibandingkan dengan pria. Meski begitu, bukan berarti anak muda terhindar dari risiko penyakit ini.

Baca juga :

Penyebab Xanthelasma

Faktanya, penyebabnya bisa bervariasi. Tingginya kadar kolesterol jahat dalam darah disinyalir menjadi penyebab utama munculnya Xanthelasma. 

Namun, ada juga kasus orang yang kadar kolesterolnya normal tetapi tetap bisa terkena penyakit mata ini. Ini mungkin karena orang tersebut ada riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, sebab Xanthelasma dapat juga dipengaruhi oleh faktor keturunan.

Faktor Risiko Xanthelasma

Selain kolesterol tinggi, ada juga beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkenanya penyakit ini, diantaranya :

  • Wanita berusia di atas 40 tahun
  • Kadar HDL (kolesterol baik) rendah
  • Pola makan yang tinggi lemak
  • Tekanan darah tinggi
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Kebiasaan merokok
  • Penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid atau obat epilepsi
  • Kondisi medis seperti Sirosis bilier primer, Hipotiroidisme, Obesitas, dan Diabetes juga dapat berkontribusi terhadap risiko Xanthelasma

Dengan menyadari berbagai faktor tersebut, Anda jadi dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah yang paling tepat untuk senantiasa menjaga kesehatan mata Anda.

Baca juga :

Gejala dan Diagnosis Xanthelasma

Gejalanya cukup mudah untuk dikenali. Biasanya, Xanthelasma ditandai dengan adanya plak yang muncul di kelopak mata, baik di sudut mata bagian atas maupun bawah, dan dapat terjadi di mata sebelah kanan atau kiri.

Plak tersebut memiliki tekstur lunak dan berwarna kekuningan. Biasanya muncul sebagai benjolan tunggal atau berkelompok. Jika tidak diobati, plak ini dapat bertambah besar seiring waktu. Bahkan, mereka dapat menyatu dan membentuk seperti setengah sayap kupu-kupu.

Meskipun tampilannya mencolok, gangguan mata ini umumnya tidak menyebabkan rasa nyeri atau gangguan penglihatan. Hanya saja mungkin akan terasa mengganjal atau tidak nyaman pada kelopak mata saat berkedip.

Walaupun penyakit ini biasanya tidak membahayakan, tetap diperlukan penanganan yang tepat terhadap kondisi yang mendasarinya untuk mencegah kemungkinan komplikasi. Jadi, jangan ragu untuk mengunjungi dokter spesialis mata dan melakukan pemeriksaan mata.

Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan mengumpulkan riwayat kesehatan pasien melalui tahap konsultasi. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan kulit di sekitar mata untuk mencari tanda-tanda benjolan di area tersebut.

Jika diperlukan pemeriksaan tambahan, dokter biasanya akan menyarankan pasien menjalani serangkaian tes berikut :

  1. Tes kolesterol untuk memeriksa kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol dan trigliserida
  2. Tes darah tambahan untuk mengevaluasi kondisi pasien terkait indikasi diabetes, masalah tiroid, dan pankreatitis
  3. Biopsi (pengambilan sampel Xanthelasma) untuk dianalisis di laboratorium guna memastikan bahwa benjolan tersebut adalah tumpukan lemak

Jangan heran jika dokter juga meminta sampel darah yang akan dikirim ke laboratorium guna pemeriksaan lebih lanjut. Terkadang, dokter juga mungkin akan melakukan EKG jantung untuk memastikan kesehatan jantung pasien.

Baca juga :

Pengobatan dan Pencegahan Xanthelasma

Setelah diagnosa Xanthelasma dikonfirmasi, dokter akan menyarankan pasien untuk segera mengatasi kondisi yang menjadi penyebab munculnya benjolan lemak tersebut. Salah satunya adalah dengan mengendalikan kadar lemak dan gula dalam darah.

Jika Anda mengalami gejala tersebut, jangan khawatir, ada beberapa opsi pengobatan yang tersedia untuk membantu Anda merasa lebih baik. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang bisa dipertimbangkan :

  • Krioterapi : Prosedur ini melibatkan pembekuan sel Xanthelasma dengan nitrogen cair atau bahan kimia tertentu
  • Operasi Laser : Menggunakan laser CO2 fraksional untuk meratakan permukaan kulit yang terkena Xanthelasma
  • Operasi Bedah : Dokter melakukan operasi konvensional untuk mengangkat Xanthelasma menggunakan pisau bedah
  • Elektrolisis dengan Frekuensi Radio (RAF) : Melibatkan penggunaan gelombang radiasi untuk menghilangkan Xanthelasma dan mengurangi risiko kambuh
  • Pengelupasan Kimia : Dalam prosedur ini, asam trikloroasetat (TCA) dioleskan ke area kelopak mata yang terkena Xanthelasma
  • Konsumsi Obat : Dokter mungkin meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengatasi masalah kolesterol tinggi

Umumnya, penyakit mata karena kolesterol ini tidak berbahaya meskipun tidak dihilangkan. Namun jika merasa terganggu dengan keberadaannya, Anda dapat melakukan konsultasi dokter mata untuk mempertimbangkan pengangkatannya.

Perlu dicatat bahwa operasi pengangkatan gejala penyakit ini berfokus pada pengangkatan benjolan pada kelopak mata, tidak seperti operasi Katarak yang berfokus pada bagian dalam mata.

Namun meski penyakit mata ini bisa disembuhkan, tetap saja mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kemunculan Xanthelasma, diantaranya seperti :

  • Meningkatkan konsumsi serat dari buah-buahan, sayuran, gandum, dan kacang-kacangan
  • Mengonsumsi makanan yang kaya akan lemak sehat, seperti ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian
  • Menghindari konsumsi daging merah, susu full cream, dan makanan instan
  • Menghindari merokok dan membatasi asupan alkohol
  • Menjaga berat badan agar tetap ideal
  • Melakukan olahraga selama minimal 30 menit setiap hari
  • Memperhatikan konsumsi lemak jenuh agar tidak berlebihan

Penerapan gaya hidup sehat tidak hanya bermanfaat untuk mencegah Xanthelasma, tetapi bisa sekaligus menjaga kesehatan mata dan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, upaya ini juga dapat mendukung proses pengobatan yang mungkin Anda jalani.

Penting juga untuk senantiasa menjalani pemeriksaan mata secara rutin ke dokter mata untuk deteksi dini terhadap berbagai penyakit mata dan memastikan kesehatan mata Anda tetap terjaga.

Sumber : dr. Tania Rahmania Maulani, Sp.M.

Tonton juga video lainnya seputar kesehatan mata berikut ini :

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments