Penyakit mata selama ini sudah banyak macamnya ternyata tidak hanya disebabkan oleh faktor lingkungan, melainkan juga bisa karena faktor genetik atau turunan. Penyakit mata turunan ini juga ada banyak macamnya. Itulah mengapa orang tua harus selalu waspada terhadap riwayat gangguan mata yang mungkin pernah dialami agar bisa lebih aware dan menjaga resiko yang mungkin dialami anak.
Penyakit mata turunan yang bisa menyerang anak tidak hanya jenis-jenis gangguan mata ringan. Penyakit mata sejenis Katarak dan Glaukoma yang dapat menghilangkan penglihatan pun dapat menurun secara genetik pada anak.
Faktor Genetik Berperan Pada Gangguan Mata Anak
Memang ada banyak faktor yang menyebabkan gangguan mata pada seseorang, salah satunya adalah faktor genetik. Seperti pada warna pupil mata anak yang cenderung menurun dari orang tuanya.
Kemungkinan seorang anak terkena gangguan mata karena keturunan atau faktor genetik cukup tinggi. Salah satu kasus gangguan mata paling banyak yang disebabkan oleh faktor genetik adalah kelainan refraksi seperti minus atau rabun.
Baca juga: Daun Sirih Untuk Obati Mata, Bolehkah?
Cegah Mata Tua, Hindari Mata Buram dan Katarak
Itulah mengapa semakin baik orang tua merawat kesehatan matanya di masa muda, semakin kecil juga terjadinya penyakit mata turunan pada anak.
Beberapa Contoh Penyakit Mata Turunan
Ada beberapa contoh penyakit mata turunan yang sering terjadi pada anak. Berdasarkan pernyataan dr. George A Sitanaya, Sp.M yang merupakan dokter mata di RS dan Klinik Mata KMU, berikut adalah penyakit mata paling sering dijumpai karena faktor genetik:
- Astigmatisme
Astigmatisme merupakan istilah yang digunakan dalam menyebutkan penyakit mata Silinder. Silinder ini sendiri merupakan gangguan mata yang secara langsung menyerang kesehatan optik mata.
Dalam kondisi ini, optik penderita tidak bisa fokus menatap objek dan cenderung terlihat kabur. Kaburnya penglihatan pada mata Silinder tidak lain karena bentuk lensa yang teratur. Dengan kondisi lensa seperti ini fokus cahaya tidak bisa merata pada retina.
Baca juga: Gangguan Mata Karena Kolesterol Tinggi
Retina Mata Rusak, Bahaya Untuk Lansia?
Alami Diplopia, Apakah Tanda Mata Katarak?
Umumnya Astigmatisme bisa diatasi dengan pemakaian kacamata Silinder. Selain itu jika penderita tidak ingin menggunakan kacamata bisa juga dengan mengambil tindakan koreksi lasik.
- Myopia
Selanjutnya ada penyakit mata turunan Myopia atau istilahnya adalah mata minus. Penyakit mata yang satu ini cukup sering dialami baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak yang mengalami gangguan refraksi Myopia cenderung disebabkan karena faktor turunan.
Myopia terjadi karena bentuk kornea yang terlalu melengkung dari normalnya. Selain itu bisa juga bola mata yang ukurannya terlalu panjang menyebabkan terjadinya Myopia.
Myopia membuat penderita tidak bisa melihat objek yang jaraknya jauh. Sama halnya dengan Silinder, gangguan refraksi ini juga biasanya diatasi dengan pemakaian kacamata atau lensa kontak.
- Hipermetropi
Berbanding terbalik dengan Myopia, kondisi Hipermetropi bisa melihat objek yang jaraknya jauh dengan lebih jelas dan tampak kabur saat melihat objek yang dekat.
Saat fokus cahaya jatuh di belakang retina maka akan terjadi Hipermetropi. Selain itu kondisi lensa mata yang terlalu lemah juga bisa menyebabkan Hipermetropi.
- Rabun Senja/ Rabun Ayam
Rabun Senja atau yang biasa disebut Rabun Ayam ini merupakan kondisi mata yang tidak bisa melihat dalam ruang yang redup atau gelap.
Secara normal retina memiliki bagian yang mampu digunakan untuk melihat dalam kondisi gelap atau cahaya rendah. Rabun Senja bisa disebabkan oleh faktor keturunan, namun bisa juga karena beberapa masalah lain seperti kekurangan vitamin A.
Baca juga: Pastikan Kondisi Terbaik, Kapan Katarak Dioperasi?
Operasi Katarak Gratis, Lebih Mudah dan Tepat
Jeruk Nipis Untuk Atasi Mata Kabur, Apakah Bisa?
- Glaukoma
Glaukoma sering dikenal sebagai si pencuri penglihatan. Pasalnya Glaukoma tidak bisa diobati namun gejala atau tingkat keparahannya bisa diperlambat. Gejala awal Glaukoma biasanya susah dikenali namun perkembangan gejalanya cukup cepat sehingga harus segera ditangani.
- Buta Warna
Selain 3 kelainan refraksi yang sudah disebutkan di atas, kondisi buta warna juga termasuk salah satu penyakit mata turunan yang cukup banyak dialami.
Namun potensi buta warna lebih besar mengenai mata pria dibandingkan mata wanita. Buta warna terjadi saat ada sel kerucut pada retina yang tidak normal.
- Strabismus
Strabismus biasa juga dikenal dengan sebutan Mata Juling. Strabismus cenderung menyerang otot yang berperan menggerakkan mata.
Mata Juling atau Strabismus ini bisa menimbulkan gejala penyakit mata lain seperti penglihatan ganda. Biasanya Strabismus dapat diatasi dengan tindakan koreksi atau operasi.

- Katarak
Memang secara umum Katarak kerap menyerang lansia atau orang tua karena faktor umur. Namun orang dengan genetik atau riwayat keturunan yang pernah menderita Katarak punya potensi menderita Katarak juga.
Penyembuhan Katarak yang paling efektif adalah dengan tindakan operasi Katarak. Potensi terkena Katarak juga bisa disebabkan karena penyakit lain seperti Diabetes. Sedangkan Diabetes sifatnya cenderung menurun atau genetik.
Periksa Mata Sebelum Terlambat
Berbagai penyakit mata turunan pasti memiliki gejala-gejala tertentu yang sesuai dengan jenisnya tersebut. Jika sudah mulai timbul gejala gangguan pada mata, segera konsultasi dokter mata untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.
Penyakit mata yang dipicu oleh faktor genetik memang susah untuk dihindari. Namun dengan tindakan penanganan yang cepat, penyakit mata turunan bisa diatasi dengan baik sebelum makin parah.
Karenanya, yuk mulai rutin periksa mata setidaknya 6 bulan sekali sebagai langkah preventif adanya kelainan pada mata. Sobat KMU bisa periksa mata di RS dan Klinik Mata KMU terdekat.
Sumber: dr. George A Sitanaya, Sp.M